Kamis, 21 Juni 2012
Jumat, 24 Februari 2012
Termodinamika
Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan.
Usaha Luar
Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.W = p∆V= p(V2 – V1)
Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai
Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik p – V. jika perubahan tekanan dan volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik p – V, usaha yang dilakukan gas merupakan luas daerah di bawah grafik p – V. hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen dengan luas daerah di bawah grafik.
Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau mengembang) dan V2 > V1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai negatif.
Energi Dalam
Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara mikroskopik.Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan energi dalam gas. Secara matematis, perubahan energi dalam gas dinyatakan sebagai
untuk gas monoatomik
untuk gas diatomik
Dimana ∆U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan ∆T adalah perubahan suhu gas (dalam kelvin).
Hukum I Termodinamika
Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi.Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I termodinamika. Secara matematis, hukum I termodinamika dituliskan sebagai
Q = W + ∆U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan ∆U adalah perubahan energi dalam. Secara sederhana, hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti mengalami perubahan energi dalam ∆U.
Proses Isotermik
Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (∆U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W).Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik p – V di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai
Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.
Proses Isokhorik
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (∆V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.QV = ∆U
Proses Isobarik
Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = p∆V). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlakuSebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam sama dengan kalor yang diserap gas pada volume konstan
QV =∆U
Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai
W = Qp − QV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV).
Proses Adiabatik
Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = ∆U).Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai
Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 (γ > 1).
Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik p – V dengan bentuk kurva yang mirip dengan grafik p – V pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam.
Perkembangan ATOM
Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus berkembang. Melalui model dan teori atom, kita dapat mengetahui struktur suatu atom. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya para ilmuwan diantaranya Democritus, John Dalton, J.J. Thomson, Rutherford, Chadwick, Milikan, Niels Bohr, Schrodinger, de Broglie dan Heisenberg.
1. Teori Atom Democritus (460 SM–370 SM)
Democritus mengembangkan teori tentang penyusun suatu materi. Menurut
Democritus jika suatu materi dibelah terus-menerus suatu ketika akan
diperoleh suatu partikel fundamental yang disebut sebagai atom
(Yunani: atomos = tidak terbagi). Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles
(384–322 SM), yang berpendapat bahwa materi bersifat kontinu (materi
dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga). Aristoteles lebih
menyetujui teori Empedokles, yaitu materi tersusun atas api, air tanah
dan udara. Sekitar tahun 1592 - 1655 Gasendi mengemukakan bahwa atom
merupakan bagian terkecil suatu zat.
2. Teori Atom Dalton (1803)
John Dalton mengungkapkan bahwa :a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
f. Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur, sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.
Kelemahan teori atom Dalton
Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.
Kelemahan –kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah ditemukan beberapa partikel penyusun atom, seperti elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton oleh Goldstein tahun 1886.
Kelebihan teori atom Dalton
a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
3. Teori Atom Thomson
Berdasarkan percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung
hampa/tabung pengawan muatan (discharge tube) atau tabung sinar katode.
Dalam tabung katode tekanan gas dalam tabung dapat diatur melalui pompa
isap (pompa vakum). Pada tekanan cukup rendah dan tegangan yang cukup
tinggi (beberapa ribu volt), gas dalam tabung akan berpijar dengan
cahaya yang warnanya tergantung pada jenis gas dalam tabung (gas neon
berwarna merah, gas natrium berwarna kuning). Jika tekanan gas
dikurangi, maka daerah didepan katode akan menjadi gelap. Daerah gelap
ini akan bertambah jika tekanan gas dalam tabung terus dikurangi,
akhirnya seluruh tabung menjadi gelap, tetapi bagian tabung didepan
katode berpendar dengan warna kehijauan.Melalui percobaan dapat ditunjukkan bahwa perpendaran tersebut disebabkan oleh suatu radiasi yang memancar dari permukaan katode menuju anode. Oleh karena berasal dari katode, maka radiasi ini disebut sinar katode. Hasil percobaan tabung katoda ini membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. selanjutnya sinar katode ini merupakan partikel yang bermuatan negatif dan oleh Thomson partikel ini dinamakan elektron.
pemanfaatan Uranium sebagai bahan bakar
Uranium adalah mineral yang memancarkan radiasi nuklir atau bersifat radioaktif, digunakan dalam berbagai bidang salah satunya adalah sebagai bahan bakar nuklir. Uranium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U dan nomor atom 92. Sebuah logam berat, beracun, berwarna putih keperakan dan radioaktif alami, uranium termasuk ke seri aktinida (actinide series). Uranium biasanya terdapat dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah, air, tumbuhan, dan hewan (termasuk manusia).
Uranium memiliki 3 Isotop :
- U234 kadar sangat kecil
- U235 kadar 0,715 = 0,7 %
- U238 kadar 99,285 = 99,3%
Isotop U235 digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan senjata nuklir.
Uranium memiliki sifat fisik yang khas :
- Ditemukan di alam dalam bentuk U3O atau UO berwarna hijau kekuning-kuningan dan coklat tua.
- Bila disinari cahaya ultra ungu, uranium akan mengeluarkan cahaya fluoresensi yang sangat indah
Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya bagi manusia.
Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali. Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium dan Uranium (terutama Plutonium-239, Uranium-235), sedangkan dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6, Deuterium, Tritium).
gelombang dalam ilmu fisika
Fungsi gelombang pertama kali diciptakan oleh fisikawan Austria Erwin Schrodinger, untuk menangani salah satu fenomena dunia kuantum dualisme gelombang partikel. Namun, fungsi gelombang itu sendiri tidak memberikan gambaran fisik apa pun sampai Max Born mengusulkan untuk mengkuadratkan nilai mutlaknya. Selanjutnya, amplitudo fungsi gelombang yang telah dikuadratkan itu ditafsirkan sebagai kemungkinan menemukan partikel berada pada tempat dan saat tertentu. Bersamaan dengan itu, Born juga memperkenalkan metode pengukuran di bawah aturan-aturan yang ditetapkannya.
Dalam perkembangan selanjutnya para ahli menggunakan metode pengukuran tak langsung yang dikenal dengan tomografi kuantum. Dengan estimasi bahwa fungsi gelombang konsisten terhadap berbagai kumpulan hasil pengukuran, mereka melakukan banyak pengukuran, mencatat hasilnya dalam tabel yang nantinya digunakan untuk memprediksikan nilai-nilai pada kolom yang kosong. Jeff Lunden, seorang peneliti dalam bidang terkait mengibaratkan metode ini seperti meneliti sebuah gelombang air dengan cara menyinarinya dengan cahaya yang digerak-gerakkan lalu mengukur bayangannya di dasar kolam. Namun metode pengukuran tak langsung ini hanya melipat-gandakan masalah dalam menentukan fungsi gelombang. Lagipula fungsi gelombang terlalu rapuh, seperti gelembung sabun yang mudah pecah ketika disentuh untuk diteliti. Fisikawan Sanford, Onur Hosten bahkan menyatakan bahwa mengukur fungsi gelombang itu saja nyaris tidak mungkin dilakukan.
Lundeen dkk. mendemonstrasikan hasil kerja mereka dengan bantuan banyak foton-tuggal sebagai partikel uji. Foton-foton itu ditransmisikan melalui serat optik dengan tujuan agar mereka mempunyai fungsi gelombang yang sama. Setelah ditembakkan, lalu foton itu dipolarisasikan sehingga mereka mendapat dua variabel dari satu keadaan foton untuk diukur. Pertama mereka mengukur lokasinya secara kasar, hal ini mengakibatkan fungsi gelombang itu tetap stabil. Kemudian sisa foton digunakan untuk mengukur momentumnya secara akurat dan akhirnya memetakan fungsi gelombangnya. Intinya, pengukuran pertama dikerjakan dengan cara halus sehingga tidak membatalkan hasil dari pengukuran kedua. Sayangnya, metode ini hanya berlaku jika telah diketahui secara pasti bahwa foton-foton uji itu memiliki keadaan kuantum yang sama.
Dengan demikian, tim tersebut tidak hendak menggugurkan mekanika kuantum. Nyatanya, prinsip ketidakpastian Heinsenberg masih berlaku. Mereka tidak memperkenalkan metode yang lebih baik untuk menjelaskan fenomena kuantum, mereka hanya memperkenalkan “metode lain” semata. Selain itu, untuk sementara partikel tunggal yang diuji baru foton. Meskipun begitu ini bukan berarti sebuah kegagalan, justru temuan tim Lundeen ini merupakan kemajuan. Ia memprediksikan, dalam waktu dekat metodenya juga dapat disesuaikan untuk mengukur fungsi gelombang partikel-partikel lain seperti ion, molekul dan elektron.
Sumber :
http://www.nature.com/nature/journal/v474/n7350/full/nature10120.html
http://www.sciencenews.org/view/generic/id/330958/title/Wave_function_directly_measured_
Pengertian dan Penjelasan Listrik Statis Lengkap Beserta Penjelasan Yang Sangat Jelas
Mengapa petir dapat membebaskan energi? Darimana petir mendapatkan energi listrik?
Berapa biaya listrik yang dapat kita hemat jika kita dapat mengumpulkan energi dari petir?
Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif (proton) dan negatif (elektron) dari dalam sebuah atom, yang tak terlihat oleh mata telanjang. Perbedaan jumlah proton dan elektron dalam sebuah atom mengakibatkan atom bermuatan listrik. Karena semua benda tersusun oleh atom-atom, maka perubahan muatan listrik pada atom akan mengakibatkan perubahan listrik pada benda.
Setiap benda memiliki kecenderungan untuk berada dalam keadaan netral, oleh karena itu jika benda bermuatan maka secara spontan dapat membebaskan muatannya. Salah satu contohnya adalah petir. Sifat-sifat muatan listrik antara lain: 1) listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu muatan positif dan negatif, 2)muatan listrik akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak menolak dan muatan tidak sejenis tarik-menarik. Para ahli berusaha memanfaatkan muatan listrik statis untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagaimana Benda dapat Bermuatan Listrik?
Setiap zat tersusun atas atom-atom, dengan demikian muatan listrik suatu zat tergantung dari jenis muatan listrik atom-atomnya. Jika atom-atom benda lebih cenderung melepaskaan elektron, maka zat yang disusunnya lebih cenderung bermuatan positif. Sebaliknya jika atom-atom benda lebih cenderung menangkap elektron, maka zat yang disusunnya cenderung bermuatan negatif. Dengan demikian muatan listrik sebuah benda sangat tergantung dengan muatan listrik atom-atom penyusunnya.
Bagaimana cara membuat benda bermuatan listrik?
Suatu benda dapat dimuati listrik dengan dua cara yaitu:
1. Menggosok
a. Menggosok penggaris plastik dengan kain wool --> Penggaris menjadi bermuatan listrik jenis negatif.
b. Menggosok kaca dengan kain sutera --> Kaca menjadi bermuatan listrik jenis positif.
Mengapa dengan menggosokkan benda ke benda lain dapat membuat benda bermuatan listrik? Apakah semua benda jika digosokkan akan bermuatan listrik?
Muatan listrik pada sebuah benda, sangat dipengaruhi olah muatan listrik atom-atom penyusunnya. Ada atom-atom yang cenderung melepas elektron, tetapi ada juga atom-atom yang cenderung mengikat elektron. Jika dua benda tersusun dari atom-atom yang memiliki perbedaan sifat tersebut saling digosokkan maka, maka interaksi itu akan lebih mudah membuat benda bermuatan listrik.
Dari animasi di atas. Jika kain sutera digosokkan pada kaca, maka elektron-elektron kaca akan berpindah menuju sutera, sehingga kaca menjadi bermuataan positif. sementara itu kain sutera menjadi bermuatan negatif karena mendapat tambahan elektron.
Jika kain wool digosokkan pada plastik, maka elektron-elektron kain wool akan berpindah menuju plastik, sehingga plastik menjadi bermuataan negatif. sementara itu kain wool menjadi bermuatan positif karena kehilangan elektron-elektronnya.
2. Induksi
Bagaimana proses pemuatan listrik dengan induksi?
Induksi dapat dilakukan dengan cara mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke benda netral. Akibatnya benda netral akan terpolarisasi. Jika benda netral yang telah terpolarisasi di hubungkan dengan tanah (di ground kan), maka elektron-elektronnya akan mengalir menuju tanah. Setelah penghantar yang menuju tanah di hilangkan dan benda bermuatan listrik dijauhkan, maka benda netral akan menjadi kekurangan elektron (bermuatan positif). Induksi dalam jumlah muatan tertentu dapat mengakibatkan muatan listrik melompati gap (jarak pemisah), dalam hal ini dapat menimbulkan lintasan bunga api. Salah satu peristiwa yang besar adalah terjadinya petir.
Sifat Muatan Listrik --> Muatan listrik dapat menarik benda-benda kecil
Potongan kertas kecil-kecil dapat menempel pada penggaris yang bermuatan listrik karena adanya gaya listrik. Jika gaya listrik lebih besar dari gaya gravitasi benda maka benda akan menempel pada penggaris, sebaliknya jika gaya listrik kurang dari gaya gravitasi, maka benda tidak akan menempel.
Interaksi antara dua muatan listrik baik berupa gaya tolak atau gaya tarik dapat digambarkan dengan menggunakan garis-garis gaya listrik berikut:
Rumus Praktis Fisika SMP Kelas 7
untuk download silahkan masuk pada menu rumus dan silahkan download rumus secara lengkap DOWNLOAD
Konveksi
Konveksi adalah pergerakan molekul-molekul pada fluida (yaitu
cairan atau gas) dan rheid. Konveksi tak dapat terjadi pada benda padat,
karena tidak ada difusi yang dapat terjadi pada benda padat.
Konveksi merupakan salah satu cara perpindahan panas dan massa utama. Perpindahan panas dan massa terjadi melalui difusi dan adveksi.
Perlu diketahui bahwa istilah konveksi biasanya digunakan untuk perpindahan panas melalui konveksi.
Konveksi merupakan salah satu cara perpindahan panas dan massa utama. Perpindahan panas dan massa terjadi melalui difusi dan adveksi.
Perlu diketahui bahwa istilah konveksi biasanya digunakan untuk perpindahan panas melalui konveksi.
Gaya
Di dalam ilmu fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat
menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan.[1]. Gaya
memiliki besar dan arah, sehingga merupakan besaran vektor. Satuan SI
yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan
N). Berdasarkan Hukum kedua Newton, sebuah benda dengan massa konstan
akan dipercepat sebanding dengan gaya netto yang bekerja padanya dan
berbanding terbalik dengan massanya.
Penjelasan lain yang mirip, gaya netto yang bekerja pada sebuah benda adalah sebanding dengan laju perubahan momentum yang dialaminya.[2] Continue reading →
Penjelasan lain yang mirip, gaya netto yang bekerja pada sebuah benda adalah sebanding dengan laju perubahan momentum yang dialaminya.[2] Continue reading →
Kamis, 23 Februari 2012
Kamis, 16 Februari 2012
Kaká
Uit Wikipedia, de vrije encyclopedie
Kaká | ||||||||
Persoonlijke informatie | ||||||||
Volledige naam | Ricardo Izecson Faiz dos Santos Leite | |||||||
Geboortedatum | 22 april 1982 | |||||||
Geboorteplaats | Brasilia, Brazilië | |||||||
Lengte | 186 cm | |||||||
Been | Rechts | |||||||
Clubinformatie | ||||||||
Spelend bij | Real Madrid | |||||||
Rugnummer | 8 | |||||||
Positie | aanvallende middenvelder | |||||||
Professionele clubs | ||||||||
|
||||||||
Interlands * | ||||||||
|
||||||||
|
||||||||
* Bijgewerkt op 16 juni 2010 | ||||||||
|
[bewerken] Jeugd
Kaká groeide op in de Braziliaanse middenklasse. Zijn vader, Forest Izecson Pereira Leite is ondernemer en zijn moeder, Cristina dos Santos Leite een lerares. Hij werd geboren in de hoofdstad, Brasília, maar verhuisde na een paar jaar naar het veel grotere São Paulo. Hij heeft een jongere broer, die ook profvoetballer is: Digão. Hij heet in het echt Rodrigo. Rodrigo is ook de 'uitvinder' van de naam Kaká: als klein kind kon hij de naam Ricardo niet uitspreken en zei hij 'Cacá', oftewel 'Kaká'. Op zijn shirt staat echter Kaká (bij zowel Real Madrid als het nationale elftal).[bewerken] Ongeluk
Kaká werd pas echt gelovig nadat hij tijdens zijn jeugd op het nippertje ontsnapte aan een totale verlamming van zijn lichaam. Hij dook in september 2000 in een ondiep zwembad en kwam hierbij ongelukkig op zijn nek terecht. Hij herstelde compleet en de voetballer ziet dit als een teken van God en is sindsdien zeer gelovig. Tijdens zijn herstel stelde Kaká 11 doelstellingen voor zichzelf:- Weer kunnen voetballen
- Een profcontract bij São Paulo krijgen
- In het eerste elftal van São Paulo spelen
- Spelen voor het Braziliaans Elftal van onder 18
- Een basisplaats krijgen in het eerste van São Paulo
- Spelen op het jeugd-wk
- Uitgenodigd worden voor het A-elftal van Brazilië
- Spelen in het A-elftal van Brazilië
- Spelen op een WK
- Een transfer naar een topclub in Spanje of Italië
- De Champions League winnen
[bewerken] Clubvoetbal
[bewerken] Competitie
Kaká begon zijn carrière als prof bij São Paulo FC, waar de Braziliaan ook de jeugd doorliep, in januari 2001. Het eerste seizoen verliep succesvol en Kaká scoorde 12 keer in 26 wedstrijden. Het tweede seizoen ging ietsje minder, Kaká speelde 20 wedstrijden waarin hij 8 maal het doel wist te treffen. Hij speelde daarna nog een half jaar voor São Paulo, waarin hij 2 maal scoorde in 10 wedstrijden. Toen vertrok Kaká in juli 2003 voor 6,5 miljoen euro naar het Italiaanse AC Milan op voorspraak van Leonardo, voormalig Braziliaans international en destijds bestuurslid bij de Milanese club. Daar werd hij in zijn eerste seizoen direct landskampioen en Kaká maakte bij Milan direct een goede indruk. Zonder veel moeite wist hij binnen korte tijd een basisplaats te veroveren, ten koste van gevestigde namen als landgenoot Rivaldo en Rui Costa. In zijn eerste seizoen speelde hij 30 wedstrijden en scoorde 10 keer. Milan werd mede dankzij hem kampioen van Italië. In het tweede seizoen werden het 36 wedstrijden en 7 doelpunten. Het derde seizoen beleefde Kaká een hoogtepunt bij Milan door in de competitie 14 maal te scoren in 35 wedstrijden. Het vierde seizoen bij Milan speelde Kaká 31 keer mee en pikte acht doelpunten mee. Zijn vijfde seizoen was zijn meest doelpuntrijke bij Milan, hij speelde een matige 30 wedstrijden mede door een paar blessures en scoorde 15 maal waarmee hij topschutter van AC Milan werd in het seizoen 2007/08. In juli 2008 werd Ronaldinho de landgenoot en ploeggenoot van Kaká van Barcelona gekocht en vormt hij in het seizoen 2008/09 een aanvallend duo met Kaká. Hij heeft nog een contract tot 30 juni 2011 en zegt die uit te dienen, behalve als AC Milan van hem af wil. Voorzitter Silvio Berlusconi heeft echter laten weten dat Kaká nog jaren voor Milan zal spelen.[2] Op 9 juni werd echter officieel bekend dat de middenvelder de overstap zou maken naar Real Madrid. Hij kwam over voor een bedrag van naar verluidt 65 miljoen euro en tekende voor zes seizoenen. Alleen voor Cristiano Ronaldo en Zinédine Zidane werd ooit een hoger transferbedrag neergelegd.Seizoen | Club | Land | Competitie | Wedst | Goals |
---|---|---|---|---|---|
2001 | São Paulo FC | Brazilië | Campeonato Brasileiro | 27 | 12 |
2002 | São Paulo FC | Brazilië | Campeonato Brasileiro | 22 | 9 |
2003 | São Paulo FC | Brazilië | Campeonato Brasileiro | 10 | 2 |
2003/04 | AC Milan | Italië | Serie A | 30 | 10 |
2004/05 | AC Milan | Italië | Serie A | 36 | 7 |
2005/06 | AC Milan | Italië | Serie A | 35 | 14 |
2006/07 | AC Milan | Italië | Serie A | 31 | 8 |
2007/08 | AC Milan | Italië | Serie A | 30 | 15 |
2008/09 | AC Milan | Italië | Serie A | 31 | 16 |
2009/10 | Real Madrid | Spanje | Primera División | 24 | 8 |
2010/11 | Real Madrid | Spanje | Primera División | 14 | 7 |
2011/12 | Real Madrid | Spanje | Primera División | 14 | 3 |
Totaal | 278 | 111 |
[bewerken] Europees
Tijdens de Champions League van het seizoen 2003/2004 maakte Kaká zijn debuut in deze editie. Hij scoorde voor het eerst tegen Club Brugge, in de groepsfase. Later scoorde Kaká nog eens 3 doelpunten in in totaal 10 wedstrijden. Milan strandde in de kwartfinale.In de editie van 2005 speelde hij ook mee, speelde een belangrijke rol maar verloor hij echter de eindstrijd na strafschoppen van Liverpool FC (Kaká scoorde wel zijn strafschop). Ook werd Kaká gekozen tot de beste middenvelder van het toernooi. Hij speelde 11 wedstrijden, maar scoorde geen doelpunten.
De Champions League van het seizoen 2005/2006 eindigde voor Milan in de halve finale. Kaká trof 4 maal doel in 12 wedstrijden.
Op 23 mei 2007 won Kaká voor de eerste maal de Champions League. Dit was de editie van het seizoen 2006/2007. Met zijn 10 doelpunten in dit toernooi was hij ook de topschutter. Hij speelde in totaal 1052 minuten in deze editie van de Champions League, schoot 27 keer op doel, 16 keer naast en kreeg 26 vrije trappen mee. In de finale gaf hij de assist voor de tweede goal van Filippo Inzaghi, tevens de tweede goal van Milan. Na het toernooi werd hij verkozen tot beste speler en beste aanvaller van het toernooi.
Toernooi | Team | Wedstrijden | Doelpunten |
---|---|---|---|
CL03/04 | AC Milan | 10 | 4 |
CL04/05 | AC Milan | 13 | 2 |
CL05/06 | AC Milan | 12 | 5 |
CL06/07 | AC Milan | 15 | 10 |
Supercup '07 | AC Milan | 1 | 1 |
CL07/08 | AC Milan | 8 | 2 |
Totaal: | 54 | 21 |
[bewerken] Internationaal
Voor AC Milan begon het Wereldkampioenschap voor Clubs 2007 in de halve finale, waar ze uitkwamen tegen het Japanse Urawa Red Diamonds. Kaká speelde mee en gaf de voorzet waaruit Clarence Seedorf de enige goal scoorde. In de finale had Kaká een groot aandeel in de 4-2 overwinning op Boca Juniors door één doelpunt en twee assists, beide op Filippo Inzaghi.[bewerken] Interlandvoetbal
Kaká is sinds 31 januari 2002 Braziliaans international. Hij maakte zijn debuut tijdens de 6-0 gewonnen wedstrijd tegen Bolivia, maar wist zelf niet te scoren. Op 7 maart in hetzelfde jaar, tijdens zijn tweede interland, maakte hij zijn eerste doelpunt. Mede daardoor won Brazilië met 6-1 van IJsland. In 2002 was hij voor het WK 2002 geselecteerd en won hij met de Goddelijke Kanaries het WK 2002 en in 2005 de Confederations Cup. Op de Confederations Cup was hij één van de sterspelers. Hij heeft op 12 mei 2007 afgezegd voor de Copa América van 2007, omdat hij naar eigen zeggen te vermoeid is na 3 jaar zonder vakantie te moeten spelen.[bewerken] WK 2002
Bij het WK 2002 kwam Kaká alleen tegen Costa Rica 19 minuten als invaller voor Rivaldo in actie. Deze wedstrijd eindigde in een 5-2 winst, maar Kaká kwam te laat in om een rol te spelen bij één van de doelpunten. In de finale tegen Duitsland zou hij kort tegen het einde invallen, maar de scheidsrechter had dit niet door en Kaká heeft dus nooit het veld laten betreden in de finale. Wel kon Kaká na het laatste fluitsignaal meteen feest gaan vieren: Brazilië was wereldkampioen.[bewerken] WK 2006
Kaká werd vier jaar later weer geselecteerd voor het WK en kreeg ditmaal meer speeltijd. Hij maakte het beslissende Braziliaanse doelpunt tegen Kroatië, en zijn eerste goal op een WK. Hij speelde op het WK in 2006 alle wedstrijden, dus tegen Kroatië (1-0 winst), Australië (2-0 winst), Japan (4-1 winst, in de 71e minuut gewisseld voor Zé Roberto), Ghana (3-0 winst, één assist) en Frankrijk (0-1 verlies).Toernooi | Wedstrijden | Doelpunten | Minuten |
---|---|---|---|
WK 2002 | 1 | 0 | 19 |
WK 2006 | 5 | 1 | 431 |
Totaal | 6 | 1 | 450 |
- Blessuretijd is niet meegerekend.
Selectie seizoen 2011/2012
Nr. | Nat. | Positie | Speler | Bij club sinds | Vorige club |
---|---|---|---|---|---|
1 | Doelman | Iker Casillas | 1999 | Eigen Jeugd | |
2 | Verdediger | Ricardo Carvalho | 2010 | Chelsea FC | |
3 | Verdediger | Pepe | 2007 | FC Porto | |
4 | Verdediger | Sergio Ramos | 2005 | Sevilla FC | |
5 | Middenvelder | Nuri Şahin | 2011 | Borussia Dortmund | |
6 | Middenvelder | Sami Khedira | 2010 | VfB Stuttgart | |
7 | Middenvelder | Cristiano Ronaldo | 2009 | Manchester United FC | |
8 | Middenvelder | Kaká | 2009 | AC Milan | |
9 | Aanvaller | Karim Benzema | 2009 | Lyon | |
10 | Middenvelder | Mesut Özil | 2010 | Werder Bremen | |
11 | Middenvelder | Esteban Granero | 2009 | Eigen jeugd | |
12 | Verdediger | Marcelo | 2006 | Fluminense FC | |
13 | Doelman | Antonio Adán | 2010 | Eigen Jeugd | |
14 | Middenvelder | Xabi Alonso | 2009 | Liverpool FC | |
15 | Verdediger | Fábio Coentrão | 2011 | SL Benfica | |
16 | Middenvelder | Hamit Altintop | 2011 | FC Bayern München | |
17 | Verdediger | Álvaro Arbeloa | 2009 | Liverpool FC | |
18 | Verdediger | Raúl Albiol | 2009 | Valencia CF | |
19 | Verdediger | Raphaël Varane | 2011 | RC Lens | |
20 | Aanvaller | Gonzalo Higuaín | 2007 | River Plate | |
21 | Aanvaller | José María Callejón | 2011 | RCD Espanyol | |
22 | Aanvaller | Ángel Di María | 2010 | Benfica | |
24 | Middenvelder | Lassana Diarra | 2009 | Portsmouth FC |
Langganan:
Postingan (Atom)