agung's blog indonesia

Glitter text generator

Jumat, 24 Februari 2012

Termodinamika




Termodinamika adalah kajian tentang kalor (panas) yang berpindah. Dalam termodinamika kamu akan banyak membahas tentang sistem dan lingkungan. Kumpulan benda-benda yang sedang ditinjau disebut sistem, sedangkan semua yang berada di sekeliling (di luar) sistem disebut lingkungan.

Usaha Luar

Usaha luar dilakukan oleh sistem, jika kalor ditambahkan (dipanaskan) atau kalor dikurangi (didinginkan) terhadap sistem. Jika kalor diterapkan kepada gas yang menyebabkan perubahan volume gas, usaha luar akan dilakukan oleh gas tersebut. Usaha yang dilakukan oleh gas ketika volume berubah dari volume awal V1 menjadi volume akhir V2 pada tekanan p konstan dinyatakan sebagai hasil kali tekanan dengan perubahan volumenya.
W = pV= p(V2V1)
Secara umum, usaha dapat dinyatakan sebagai integral tekanan terhadap perubahan volume yang ditulis sebagai
pers01
Tekanan dan volume dapat diplot dalam grafik pV. jika perubahan tekanan dan volume gas dinyatakan dalam bentuk grafik pV, usaha yang dilakukan gas merupakan luas daerah di bawah grafik pV. hal ini sesuai dengan operasi integral yang ekuivalen dengan luas daerah di bawah grafik.
fig2004

Gas dikatakan melakukan usaha apabila volume gas bertambah besar (atau mengembang) dan V2 > V1. sebaliknya, gas dikatakan menerima usaha (atau usaha dilakukan terhadap gas) apabila volume gas mengecil atau V2 < V1 dan usaha gas bernilai negatif.

Energi Dalam

Suatu gas yang berada dalam suhu tertentu dikatakan memiliki energi dalam. Energi dalam gas berkaitan dengan suhu gas tersebut dan merupakan sifat mikroskopik gas tersebut. Meskipun gas tidak melakukan atau menerima usaha, gas tersebut dapat memiliki energi yang tidak tampak tetapi terkandung dalam gas tersebut yang hanya dapat ditinjau secara mikroskopik.
Berdasarkan teori kinetik gas, gas terdiri atas partikel-partikel yang berada dalam keadaan gerak yang acak. Gerakan partikel ini disebabkan energi kinetik rata-rata dari seluruh partikel yang bergerak. Energi kinetik ini berkaitan dengan suhu mutlak gas. Jadi, energi dalam dapat ditinjau sebagai jumlah keseluruhan energi kinetik dan potensial yang terkandung dan dimiliki oleh partikel-partikel di dalam gas tersebut dalam skala mikroskopik. Dan, energi dalam gas sebanding dengan suhu mutlak gas. Oleh karena itu, perubahan suhu gas akan menyebabkan perubahan energi dalam gas. Secara matematis, perubahan energi dalam gas dinyatakan sebagai
untuk gas monoatomik
pers02
untuk gas diatomik
pers03
Dimana U adalah perubahan energi dalam gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta umum gas (R = 8,31 J mol−1 K−1, dan T adalah perubahan suhu gas (dalam kelvin).

Hukum I Termodinamika

Jika kalor diberikan kepada sistem, volume dan suhu sistem akan bertambah (sistem akan terlihat mengembang dan bertambah panas). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, volume dan suhu sistem akan berkurang (sistem tampak mengerut dan terasa lebih dingin). Prinsip ini merupakan hukum alam yang penting dan salah satu bentuk dari hukum kekekalan energi.
Sistem yang mengalami perubahan volume akan melakukan usaha dan sistem yang mengalami perubahan suhu akan mengalami perubahan energi dalam. Jadi, kalor yang diberikan kepada sistem akan menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami perubahan energi dalam. Prinsip ini dikenal sebagai hukum kekekalan energi dalam termodinamika atau disebut hukum I termodinamika. Secara matematis, hukum I termodinamika dituliskan sebagai
Q = W + U
Dimana Q adalah kalor, W adalah usaha, dan U adalah perubahan energi dalam. Secara sederhana, hukum I termodinamika dapat dinyatakan sebagai berikut.
Jika suatu benda (misalnya krupuk) dipanaskan (atau digoreng) yang berarti diberi kalor Q, benda (krupuk) akan mengembang atau bertambah volumenya yang berarti melakukan usaha W dan benda (krupuk) akan bertambah panas (coba aja dipegang, pasti panas deh!) yang berarti mengalami perubahan energi dalam U.

Proses Isotermik

Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika dimana terjadi perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Jika proses yang terjadi berlangsung dalam suhu konstan, proses ini dinamakan proses isotermik. Karena berlangsung dalam suhu konstan, tidak terjadi perubahan energi dalam (U = 0) dan berdasarkan hukum I termodinamika kalor yang diberikan sama dengan usaha yang dilakukan sistem (Q = W).
Proses isotermik dapat digambarkan dalam grafik pV di bawah ini. Usaha yang dilakukan sistem dan kalor dapat dinyatakan sebagai
pers04

Dimana V2 dan V1 adalah volume akhir dan awal gas.
isothermal_process

Proses Isokhorik

Jika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (V = 0), gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
QV = U

Proses Isobarik

Jika gas melakukan proses termodinamika dengan menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan konstan, gas melakukan usaha (W = pV). Kalor di sini dapat dinyatakan sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I termodinamika, pada proses isobarik berlaku
pers05

Sebelumnya telah dituliskan bahwa perubahan energi dalam sama dengan kalor yang diserap gas pada volume konstan
QV =U
Dari sini usaha gas dapat dinyatakan sebagai
W = QpQV
Jadi, usaha yang dilakukan oleh gas (W) dapat dinyatakan sebagai selisih energi (kalor) yang diserap gas pada tekanan konstan (Qp) dengan energi (kalor) yang diserap gas pada volume konstan (QV).
diag11

Proses Adiabatik

Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan) oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi dalamnya (W = U).
Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2 dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai
pers06

Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada tekanan dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 (γ > 1).
341px-adiabaticsvg
Proses adiabatik dapat digambarkan dalam grafik pV dengan bentuk kurva yang mirip dengan grafik pV pada proses isotermik namun dengan kelengkungan yang lebih curam.
 Perkembangan ATOM



Dari zaman yunani kuno hingga sekarang, model dan teori atom terus berkembang. Melalui model dan teori atom, kita dapat mengetahui struktur suatu atom. Perkembangan tersebut tidak dapat dilepaskan dari upaya para ilmuwan diantaranya Democritus, John Dalton, J.J. Thomson, Rutherford, Chadwick, Milikan, Niels Bohr, Schrodinger, de Broglie dan Heisenberg.


1.  Teori Atom Democritus (460 SM–370 SM)

Democritus mengembangkan teori tentang penyusun suatu materi. Menurut Democritus jika suatu materi dibelah terus-menerus suatu ketika akan diperoleh suatu partikel fundamental yang disebut sebagai atom (Yunani: atomos = tidak terbagi). Pendapat ini ditolak oleh Aristoteles (384–322 SM), yang berpendapat bahwa materi bersifat kontinu (materi dapat dibelah terus-menerus sampai tidak berhingga). Aristoteles lebih menyetujui teori Empedokles, yaitu materi tersusun atas api, air tanah dan udara. Sekitar tahun 1592 - 1655  Gasendi mengemukakan bahwa atom merupakan bagian terkecil suatu zat.

2.  Teori Atom Dalton (1803)

John Dalton mengungkapkan bahwa :
a. Atom adalah bagian terkecil dari suatu zat.
b. Atom berbentuk bola sederhana yang sangat kecil, tidak dapat dibelah, diciptakan ataupun dimusnahkan.
c. Unsur yang sama mengandung atom-atom yang sama.
d. Atom sejenis memiliki sifat yang sama dalam segala hal, sedangkan atom yang berbeda memiliki sifat yang berbeda.
e. Reaksi kimia terjadi karena adanya penggabungan dan pemisahan atom-atom.
f.  Bila atom-atom bergabung akan membentuk molekul. Bila atom-atom yang bergabung sama akan terbentuk molekul unsur,     sedangkan bila atom-atom yang bergabung berbeda akan terbentuk molekul senyawa.

Kelemahan teori atom Dalton

Pada perkembangan selanjutnya ditemukan berbagai fakta yang tidak dapat dijelaskan oleh teori tersebut, antara lain :
a. Tidak dapat menjelaskan sifat listrik materi.
b. Tidak dapat menjelaskan cara atom-atom saling berikatan.
c. Model atom  Dalton tidak dapat menjelaskan perbedaan antara atom unsur yang satu dengan unsur yang lain.

Kelemahan –kelemahan tersebut dapat dijelaskan setelah ditemukan beberapa partikel penyusun atom, seperti elektron ditemukan oleh Joseph John Thomson tahun 1900, penemuan partikel proton oleh Goldstein tahun 1886.

Kelebihan teori atom Dalton

a. Dapat menerangkan Hukum Kekekalan Massa (Hukum Lavoisier)
b. Dapat menerangkan Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)


3. Teori Atom Thomson

Berdasarkan percobaan tentang hantaran listrik melalui tabung hampa/tabung pengawan muatan (discharge tube) atau tabung sinar katode. Dalam tabung katode tekanan gas dalam tabung dapat diatur melalui pompa isap (pompa vakum). Pada tekanan cukup rendah  dan tegangan yang cukup tinggi (beberapa ribu volt), gas dalam tabung akan berpijar dengan cahaya yang warnanya tergantung pada jenis gas dalam tabung (gas neon berwarna merah, gas natrium berwarna kuning). Jika tekanan gas dikurangi, maka daerah didepan katode akan menjadi gelap. Daerah gelap ini akan bertambah jika tekanan gas dalam tabung terus dikurangi, akhirnya seluruh tabung menjadi gelap, tetapi bagian tabung didepan katode berpendar dengan warna kehijauan.

Melalui percobaan dapat ditunjukkan bahwa  perpendaran tersebut disebabkan oleh suatu radiasi yang memancar dari permukaan katode menuju anode. Oleh karena berasal dari katode, maka radiasi ini disebut sinar katode. Hasil percobaan tabung katoda ini membuktikan bahwa ada partikel bermuatan negatif dalam suatu atom karena sinar tersebut dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan listrik. selanjutnya sinar katode ini merupakan partikel yang bermuatan negatif dan oleh Thomson partikel ini dinamakan elektron.
pemanfaatan Uranium sebagai bahan bakar



Uranium adalah mineral yang memancarkan radiasi nuklir atau bersifat radioaktif, digunakan dalam berbagai bidang salah satunya adalah sebagai bahan bakar nuklir. Uranium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang U dan nomor atom 92. Sebuah logam berat, beracun, berwarna putih keperakan dan radioaktif alami, uranium termasuk ke seri aktinida (actinide series). Uranium biasanya terdapat dalam jumlah kecil di bebatuan, tanah, air, tumbuhan, dan hewan (termasuk manusia).
Uranium memiliki 3 Isotop :
- U234 kadar sangat kecil
- U235 kadar 0,715 = 0,7 %
- U238 kadar 99,285 = 99,3%
Isotop U235 digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir dan senjata nuklir.
Uranium memiliki sifat fisik yang khas :
- Ditemukan di alam dalam bentuk U3O atau UO berwarna hijau kekuning-kuningan dan coklat tua.
- Bila disinari cahaya ultra ungu, uranium akan mengeluarkan cahaya fluoresensi yang sangat indah

Dalam fisika nuklir, sebuah reaksi nuklir adalah sebuah proses di mana dua nuklei atau partikel nuklir bertubrukan, untuk memproduksi hasil yang berbeda dari produk awal. Pada prinsipnya sebuah reaksi dapat melibatkan lebih dari dua partikel yang bertubrukan, tetapi kejadian tersebut sangat jarang. Bila partikel-partikel tersebut bertabrakan dan berpisah tanpa berubah (kecuali mungkin dalam level energi), proses ini disebut tabrakan dan bukan sebuah reaksi.
Dikenal dua reaksi nuklir, yaitu reaksi fusi nuklir dan reaksi fisi nuklir. Reaksi fusi nuklir adalah reaksi peleburan dua atau lebih inti atom menjadi atom baru dan menghasilkan energi, juga dikenal sebagai reaksi yang bersih. Reaksi fisi nuklir adalah reaksi pembelahan inti atom akibat tubrukan inti atom lainnya, dan menghasilkan energi dan atom baru yang bermassa lebih kecil, serta radiasi elektromagnetik. Reaksi fusi juga menghasilkan radiasi sinar alfa, beta dan gamma yang sangat berbahaya bagi manusia.
Contoh reaksi fusi nuklir adalah reaksi yang terjadi di hampir semua inti bintang di alam semesta. Senjata bom hidrogen juga memanfaatkan prinsip reaksi fusi tak terkendali. Contoh reaksi fisi adalah ledakan senjata nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir.
Unsur yang sering digunakan dalam reaksi fisi nuklir adalah Plutonium dan Uranium (terutama Plutonium-239, Uranium-235), sedangkan dalam reaksi fusi nuklir adalah Lithium dan Hidrogen (terutama Lithium-6, Deuterium, Tritium).
 gelombang dalam ilmu fisika



Fungsi gelombang pertama kali diciptakan oleh fisikawan Austria Erwin Schrodinger, untuk menangani salah satu fenomena dunia kuantum dualisme gelombang partikel. Namun, fungsi gelombang itu sendiri tidak memberikan gambaran fisik apa pun sampai Max Born mengusulkan untuk mengkuadratkan nilai mutlaknya. Selanjutnya, amplitudo fungsi gelombang yang telah dikuadratkan itu ditafsirkan sebagai kemungkinan menemukan partikel berada pada tempat dan saat tertentu. Bersamaan dengan itu, Born juga memperkenalkan metode pengukuran di bawah aturan-aturan yang ditetapkannya.
Dalam perkembangan selanjutnya para ahli menggunakan metode pengukuran tak langsung yang dikenal dengan tomografi kuantum. Dengan estimasi bahwa fungsi gelombang konsisten terhadap berbagai kumpulan hasil pengukuran, mereka melakukan banyak pengukuran, mencatat hasilnya dalam tabel yang nantinya digunakan untuk memprediksikan nilai-nilai pada kolom yang kosong. Jeff Lunden, seorang peneliti dalam bidang terkait mengibaratkan metode ini seperti meneliti sebuah gelombang air dengan cara menyinarinya dengan cahaya yang digerak-gerakkan lalu mengukur bayangannya di dasar kolam. Namun metode pengukuran tak langsung ini hanya melipat-gandakan masalah dalam menentukan fungsi gelombang. Lagipula fungsi gelombang terlalu rapuh, seperti gelembung sabun yang mudah pecah ketika disentuh untuk diteliti. Fisikawan Sanford, Onur Hosten bahkan menyatakan bahwa mengukur fungsi gelombang itu saja nyaris tidak mungkin dilakukan.
Mengukur Fungsi Gelombang
Tetapi kini tim fisika Kanada yang dikepalai oleh Jeff Lundeen berhasil menemukan cara baru untuk mengukur fungsi gelombang, bahkan secara langsung. Mereka menggabungkan sistem pengukuran kuat yang memberikan kepastian yang mantap tetapi menghancurkan fungsi gelombang, dan pengukuran lemah yang memberikan informasi yang kurang pasti namun hanya merusak sebagian kecil darinya.
Lundeen dkk. mendemonstrasikan hasil kerja mereka dengan bantuan banyak foton-tuggal sebagai partikel uji. Foton-foton itu ditransmisikan melalui serat optik dengan tujuan agar mereka mempunyai fungsi gelombang yang sama. Setelah ditembakkan, lalu foton itu dipolarisasikan sehingga mereka mendapat dua variabel dari satu keadaan foton untuk diukur. Pertama mereka mengukur lokasinya secara kasar, hal ini mengakibatkan fungsi gelombang itu tetap stabil. Kemudian sisa foton digunakan untuk mengukur momentumnya secara akurat dan akhirnya memetakan fungsi gelombangnya. Intinya, pengukuran pertama dikerjakan dengan cara halus sehingga tidak membatalkan hasil dari pengukuran kedua. Sayangnya, metode ini hanya berlaku jika telah diketahui secara pasti bahwa foton-foton uji itu memiliki keadaan kuantum yang sama.
Dengan demikian, tim tersebut tidak hendak menggugurkan mekanika kuantum. Nyatanya, prinsip ketidakpastian Heinsenberg masih berlaku. Mereka tidak memperkenalkan metode yang lebih baik untuk menjelaskan fenomena kuantum, mereka hanya memperkenalkan “metode lain” semata. Selain itu, untuk sementara partikel tunggal yang diuji baru foton. Meskipun begitu ini bukan berarti sebuah kegagalan, justru temuan tim Lundeen ini merupakan kemajuan. Ia memprediksikan, dalam waktu dekat metodenya juga dapat disesuaikan untuk mengukur fungsi gelombang partikel-partikel lain seperti ion, molekul dan elektron.
Sumber :
http://www.nature.com/nature/journal/v474/n7350/full/nature10120.html
http://www.sciencenews.org/view/generic/id/330958/title/Wave_function_directly_measured_
Pengertian dan Penjelasan Listrik Statis Lengkap Beserta Penjelasan Yang Sangat Jelas
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWIvYZhrn2g2LRglxxbhW8U71K7EeVunr59zyMzLIr24mN7UtaZu6D6dy2JZHLXkc7LSGbeVrhAe96rViEgWP1iyGsRAvtmhxcFbR3KUqOGOd3jN4TmT4x9DBydApXqUDaJ7hoAg-yh30/s1600/force_img.jpg
Listrik Statis - Petir adalah suatu kejadian alam yang luar biasa, karena dalam setiap kejadiannya energi yang dilepaskan lebih besar daripada yang dihasilkan oleh seluruh pusat pembangkit tenaga listrik di Amerika. Cahaya yang dikeluarkan oleh petir lebih terang daripada cahaya 10 juta bola lampu pijar berdaya 100 watt. Hal lain yang menakjubkan bahwa molekul-molekul nitrogen, yang sangat penting untuk tumbuhan, muncul dari kekuatan ini.

Mengapa petir dapat membebaskan energi? Darimana petir mendapatkan energi listrik?

Berapa biaya listrik yang dapat kita hemat jika kita dapat mengumpulkan energi dari petir?

Saat kita merenungi semua perihal petir ini, kita dapat memahami bahwa peristiwa alam ini adalah sesuatu yang menakjubkan. Bagaimana sebuah kekuatan luar biasa semacam itu muncul dari partikel bermuatan positif (proton) dan negatif (elektron) dari dalam sebuah atom, yang tak terlihat oleh mata telanjang. Perbedaan jumlah proton dan elektron dalam sebuah atom mengakibatkan atom bermuatan listrik. Karena semua benda tersusun oleh atom-atom, maka perubahan muatan listrik pada atom akan mengakibatkan perubahan listrik pada benda.

Setiap benda memiliki kecenderungan untuk berada dalam keadaan netral, oleh karena itu jika benda bermuatan maka secara spontan dapat membebaskan muatannya. Salah satu contohnya adalah petir. Sifat-sifat muatan listrik antara lain: 1) listrik terdiri dari dua jenis muatan yaitu muatan positif dan negatif, 2)muatan listrik akan saling berinteraksi, muatan sejenis tolak menolak dan muatan tidak sejenis tarik-menarik. Para ahli berusaha memanfaatkan muatan listrik statis untuk berbagai keperluan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagaimana Benda dapat Bermuatan Listrik?
Setiap zat tersusun atas atom-atom, dengan demikian muatan listrik suatu zat tergantung dari jenis muatan listrik atom-atomnya. Jika atom-atom benda lebih cenderung melepaskaan elektron, maka zat yang disusunnya lebih cenderung bermuatan positif. Sebaliknya jika atom-atom benda lebih cenderung menangkap elektron, maka zat yang disusunnya cenderung bermuatan negatif. Dengan demikian muatan listrik sebuah benda sangat tergantung dengan muatan listrik atom-atom penyusunnya.

Bagaimana cara membuat benda bermuatan listrik?

Suatu benda dapat dimuati listrik dengan dua cara yaitu:

1. Menggosok

a. Menggosok penggaris plastik dengan kain wool --> Penggaris menjadi bermuatan listrik jenis negatif.
b. Menggosok kaca dengan kain sutera --> Kaca menjadi bermuatan listrik jenis positif.

Mengapa dengan menggosokkan benda ke benda lain dapat membuat benda bermuatan listrik? Apakah semua benda jika digosokkan akan bermuatan listrik?

Muatan listrik pada sebuah benda, sangat dipengaruhi olah muatan listrik atom-atom penyusunnya. Ada atom-atom yang cenderung melepas elektron, tetapi ada juga atom-atom yang cenderung mengikat elektron. Jika dua benda tersusun dari atom-atom yang memiliki perbedaan sifat tersebut saling digosokkan maka, maka interaksi itu akan lebih mudah membuat benda bermuatan listrik.

Dari animasi di atas. Jika kain sutera digosokkan pada kaca, maka elektron-elektron kaca akan berpindah menuju sutera, sehingga kaca menjadi bermuataan positif. sementara itu kain sutera menjadi bermuatan negatif karena mendapat tambahan elektron.

Jika kain wool digosokkan pada plastik, maka elektron-elektron kain wool akan berpindah menuju plastik, sehingga plastik menjadi bermuataan negatif. sementara itu kain wool menjadi bermuatan positif karena kehilangan elektron-elektronnya.

2. Induksi

Bagaimana proses pemuatan listrik dengan induksi?

Induksi dapat dilakukan dengan cara mendekatkan benda yang bermuatan listrik ke benda netral. Akibatnya benda netral akan terpolarisasi. Jika benda netral yang telah terpolarisasi di hubungkan dengan tanah (di ground kan), maka elektron-elektronnya akan mengalir menuju tanah. Setelah penghantar yang menuju tanah di hilangkan dan benda bermuatan listrik dijauhkan, maka benda netral akan menjadi kekurangan elektron (bermuatan positif). Induksi dalam jumlah muatan tertentu dapat mengakibatkan muatan listrik melompati gap (jarak pemisah), dalam hal ini dapat menimbulkan lintasan bunga api. Salah satu peristiwa yang besar adalah terjadinya petir.

Sifat Muatan Listrik --> Muatan listrik dapat menarik benda-benda kecil

Potongan kertas kecil-kecil dapat menempel pada penggaris yang bermuatan listrik karena adanya gaya listrik. Jika gaya listrik lebih besar dari gaya gravitasi benda maka benda akan menempel pada penggaris, sebaliknya jika gaya listrik kurang dari gaya gravitasi, maka benda tidak akan menempel.

Interaksi antara dua muatan listrik baik berupa gaya tolak atau gaya tarik dapat digambarkan dengan menggunakan garis-garis gaya listrik berikut:

LISTRIK STATIS

Rumus Praktis Fisika SMP Kelas 7

rumus11
untuk download silahkan masuk pada menu rumus dan silahkan download rumus secara lengkap DOWNLOAD

Konveksi

Konveksi adalah pergerakan molekul-molekul pada fluida (yaitu cairan atau gas) dan rheid. Konveksi tak dapat terjadi pada benda padat, karena tidak ada difusi yang dapat terjadi pada benda padat.
Konveksi merupakan salah satu cara perpindahan panas dan massa utama. Perpindahan panas dan massa terjadi melalui difusi dan adveksi.
Perlu diketahui bahwa istilah konveksi biasanya digunakan untuk perpindahan panas melalui konveksi.

Gaya

Di dalam ilmu fisika, gaya atau kakas adalah apapun yang dapat menyebabkan sebuah benda bermassa mengalami percepatan.[1]. Gaya memiliki besar dan arah, sehingga merupakan besaran vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton (dilambangkan dengan N). Berdasarkan Hukum kedua Newton, sebuah benda dengan massa konstan akan dipercepat sebanding dengan gaya netto yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan massanya.
Penjelasan lain yang mirip, gaya netto yang bekerja pada sebuah benda adalah sebanding dengan laju perubahan momentum yang dialaminya.[2] Continue reading

Kamis, 23 Februari 2012

my facebook: agung kurniawan
my twitter    : agungsapoetra69
my e-mail     : agung_sapoetra69@yahoo.com
my web        : agung kurniawan IX-C.blogspot.com

Kamis, 16 Februari 2012

Kaká

Uit Wikipedia, de vrije encyclopedie
Ga naar: navigatie, zoeken
Kaká
Kaká vs Real Sociedad 2011.jpg
Persoonlijke informatie
Volledige naam Ricardo Izecson Faiz dos Santos Leite
Geboortedatum 22 april 1982
Geboorteplaats Brasilia, Brazilië
Lengte 186 cm
Been Rechts
Clubinformatie
Spelend bij Spanje Real Madrid
Rugnummer 8
Positie aanvallende middenvelder
Professionele clubs
Seizoen Club w 0(g)
2001-2003
2003-2009
2009-heden
Brazilië São Paulo
Italië AC Milan
Spanje Real Madrid
059 (23)
193 (70)
44 (16)
Interlands *
2002-heden Brazilië Brazilië 082 (27)

* Bijgewerkt op 16 juni 2010
Portaal  Portaalicoon   Voetbal
Ricardo Izecson dos Santos Leite (Brasilia, 22 april 1982), beter bekend als Kaká, is een Braziliaans profvoetballer, die als aanvallende middenvelder speelt. Vanaf het seizoen 2009/2010 speelt Kaká bij Real Madrid. Hij werd voor circa 65 miljoen euro overgenomen van AC Milan en zal 6 jaar lang onder contract staan bij Real. Kaká is 1,83 m lang en weegt 73 kilo.[1] Hij speelde 82 interlands voor Brazilië, en scoorde daarin 27 keer.

[bewerken] Jeugd

Kaká groeide op in de Braziliaanse middenklasse. Zijn vader, Forest Izecson Pereira Leite is ondernemer en zijn moeder, Cristina dos Santos Leite een lerares. Hij werd geboren in de hoofdstad, Brasília, maar verhuisde na een paar jaar naar het veel grotere São Paulo. Hij heeft een jongere broer, die ook profvoetballer is: Digão. Hij heet in het echt Rodrigo. Rodrigo is ook de 'uitvinder' van de naam Kaká: als klein kind kon hij de naam Ricardo niet uitspreken en zei hij 'Cacá', oftewel 'Kaká'. Op zijn shirt staat echter Kaká (bij zowel Real Madrid als het nationale elftal).

[bewerken] Ongeluk

Kaká werd pas echt gelovig nadat hij tijdens zijn jeugd op het nippertje ontsnapte aan een totale verlamming van zijn lichaam. Hij dook in september 2000 in een ondiep zwembad en kwam hierbij ongelukkig op zijn nek terecht. Hij herstelde compleet en de voetballer ziet dit als een teken van God en is sindsdien zeer gelovig. Tijdens zijn herstel stelde Kaká 11 doelstellingen voor zichzelf:
  1. Weer kunnen voetballen
  2. Een profcontract bij São Paulo krijgen
  3. In het eerste elftal van São Paulo spelen
  4. Spelen voor het Braziliaans Elftal van onder 18
  5. Een basisplaats krijgen in het eerste van São Paulo
  6. Spelen op het jeugd-wk
  7. Uitgenodigd worden voor het A-elftal van Brazilië
  8. Spelen in het A-elftal van Brazilië
  9. Spelen op een WK
  10. Een transfer naar een topclub in Spanje of Italië
  11. De Champions League winnen
Kaká heeft inmiddels alle elf doelstellingen bereikt.

[bewerken] Clubvoetbal

[bewerken] Competitie

Kaká in het shirt van Brazilië
Kaká in het shirt van AC Milan
Kaká begon zijn carrière als prof bij São Paulo FC, waar de Braziliaan ook de jeugd doorliep, in januari 2001. Het eerste seizoen verliep succesvol en Kaká scoorde 12 keer in 26 wedstrijden. Het tweede seizoen ging ietsje minder, Kaká speelde 20 wedstrijden waarin hij 8 maal het doel wist te treffen. Hij speelde daarna nog een half jaar voor São Paulo, waarin hij 2 maal scoorde in 10 wedstrijden. Toen vertrok Kaká in juli 2003 voor 6,5 miljoen euro naar het Italiaanse AC Milan op voorspraak van Leonardo, voormalig Braziliaans international en destijds bestuurslid bij de Milanese club. Daar werd hij in zijn eerste seizoen direct landskampioen en Kaká maakte bij Milan direct een goede indruk. Zonder veel moeite wist hij binnen korte tijd een basisplaats te veroveren, ten koste van gevestigde namen als landgenoot Rivaldo en Rui Costa. In zijn eerste seizoen speelde hij 30 wedstrijden en scoorde 10 keer. Milan werd mede dankzij hem kampioen van Italië. In het tweede seizoen werden het 36 wedstrijden en 7 doelpunten. Het derde seizoen beleefde Kaká een hoogtepunt bij Milan door in de competitie 14 maal te scoren in 35 wedstrijden. Het vierde seizoen bij Milan speelde Kaká 31 keer mee en pikte acht doelpunten mee. Zijn vijfde seizoen was zijn meest doelpuntrijke bij Milan, hij speelde een matige 30 wedstrijden mede door een paar blessures en scoorde 15 maal waarmee hij topschutter van AC Milan werd in het seizoen 2007/08. In juli 2008 werd Ronaldinho de landgenoot en ploeggenoot van Kaká van Barcelona gekocht en vormt hij in het seizoen 2008/09 een aanvallend duo met Kaká. Hij heeft nog een contract tot 30 juni 2011 en zegt die uit te dienen, behalve als AC Milan van hem af wil. Voorzitter Silvio Berlusconi heeft echter laten weten dat Kaká nog jaren voor Milan zal spelen.[2] Op 9 juni werd echter officieel bekend dat de middenvelder de overstap zou maken naar Real Madrid. Hij kwam over voor een bedrag van naar verluidt 65 miljoen euro en tekende voor zes seizoenen. Alleen voor Cristiano Ronaldo en Zinédine Zidane werd ooit een hoger transferbedrag neergelegd.
Seizoen Club Land Competitie Wedst Goals
2001 São Paulo FC Vlag van Brazilië Brazilië Campeonato Brasileiro 27 12
2002 São Paulo FC Vlag van Brazilië Brazilië Campeonato Brasileiro 22 9
2003 São Paulo FC Vlag van Brazilië Brazilië Campeonato Brasileiro 10 2
2003/04 AC Milan Vlag van Italië Italië Serie A 30 10
2004/05 AC Milan Vlag van Italië Italië Serie A 36 7
2005/06 AC Milan Vlag van Italië Italië Serie A 35 14
2006/07 AC Milan Vlag van Italië Italië Serie A 31 8
2007/08 AC Milan Vlag van Italië Italië Serie A 30 15
2008/09 AC Milan Vlag van Italië Italië Serie A 31 16
2009/10 Real Madrid Vlag van Spanje Spanje Primera División 24 8
2010/11 Real Madrid Vlag van Spanje Spanje Primera División 14 7
2011/12 Real Madrid Vlag van Spanje Spanje Primera División 14 3
Totaal


278 111

[bewerken] Europees

Tijdens de Champions League van het seizoen 2003/2004 maakte Kaká zijn debuut in deze editie. Hij scoorde voor het eerst tegen Club Brugge, in de groepsfase. Later scoorde Kaká nog eens 3 doelpunten in in totaal 10 wedstrijden. Milan strandde in de kwartfinale.
In de editie van 2005 speelde hij ook mee, speelde een belangrijke rol maar verloor hij echter de eindstrijd na strafschoppen van Liverpool FC (Kaká scoorde wel zijn strafschop). Ook werd Kaká gekozen tot de beste middenvelder van het toernooi. Hij speelde 11 wedstrijden, maar scoorde geen doelpunten.
De Champions League van het seizoen 2005/2006 eindigde voor Milan in de halve finale. Kaká trof 4 maal doel in 12 wedstrijden.
Op 23 mei 2007 won Kaká voor de eerste maal de Champions League. Dit was de editie van het seizoen 2006/2007. Met zijn 10 doelpunten in dit toernooi was hij ook de topschutter. Hij speelde in totaal 1052 minuten in deze editie van de Champions League, schoot 27 keer op doel, 16 keer naast en kreeg 26 vrije trappen mee. In de finale gaf hij de assist voor de tweede goal van Filippo Inzaghi, tevens de tweede goal van Milan. Na het toernooi werd hij verkozen tot beste speler en beste aanvaller van het toernooi.
Toernooi Team Wedstrijden Doelpunten
CL03/04 AC Milan 10 4
CL04/05 AC Milan 13 2
CL05/06 AC Milan 12 5
CL06/07 AC Milan 15 10
Supercup '07 AC Milan 1 1
CL07/08 AC Milan 8 2
Totaal:
54 21

[bewerken] Internationaal

Voor AC Milan begon het Wereldkampioenschap voor Clubs 2007 in de halve finale, waar ze uitkwamen tegen het Japanse Urawa Red Diamonds. Kaká speelde mee en gaf de voorzet waaruit Clarence Seedorf de enige goal scoorde. In de finale had Kaká een groot aandeel in de 4-2 overwinning op Boca Juniors door één doelpunt en twee assists, beide op Filippo Inzaghi.

[bewerken] Interlandvoetbal

Kaká is sinds 31 januari 2002 Braziliaans international. Hij maakte zijn debuut tijdens de 6-0 gewonnen wedstrijd tegen Bolivia, maar wist zelf niet te scoren. Op 7 maart in hetzelfde jaar, tijdens zijn tweede interland, maakte hij zijn eerste doelpunt. Mede daardoor won Brazilië met 6-1 van IJsland. In 2002 was hij voor het WK 2002 geselecteerd en won hij met de Goddelijke Kanaries het WK 2002 en in 2005 de Confederations Cup. Op de Confederations Cup was hij één van de sterspelers. Hij heeft op 12 mei 2007 afgezegd voor de Copa América van 2007, omdat hij naar eigen zeggen te vermoeid is na 3 jaar zonder vakantie te moeten spelen.

[bewerken] WK 2002

Bij het WK 2002 kwam Kaká alleen tegen Costa Rica 19 minuten als invaller voor Rivaldo in actie. Deze wedstrijd eindigde in een 5-2 winst, maar Kaká kwam te laat in om een rol te spelen bij één van de doelpunten. In de finale tegen Duitsland zou hij kort tegen het einde invallen, maar de scheidsrechter had dit niet door en Kaká heeft dus nooit het veld laten betreden in de finale. Wel kon Kaká na het laatste fluitsignaal meteen feest gaan vieren: Brazilië was wereldkampioen.

[bewerken] WK 2006

Kaká werd vier jaar later weer geselecteerd voor het WK en kreeg ditmaal meer speeltijd. Hij maakte het beslissende Braziliaanse doelpunt tegen Kroatië, en zijn eerste goal op een WK. Hij speelde op het WK in 2006 alle wedstrijden, dus tegen Kroatië (1-0 winst), Australië (2-0 winst), Japan (4-1 winst, in de 71e minuut gewisseld voor Zé Roberto), Ghana (3-0 winst, één assist) en Frankrijk (0-1 verlies).
Toernooi Wedstrijden Doelpunten Minuten
WK 2002 1 0 19
WK 2006 5 1 431
Totaal 6 1 450
  • Blessuretijd is niet meegerekend.

Selectie seizoen 2011/2012

Nr. Nat. Positie Speler Bij club sinds Vorige club
1 Spanje Doelman Iker Casillas Aanvoerder 1999 Eigen Jeugd
2 Portugal Verdediger Ricardo Carvalho 2010 Chelsea FC
3 Portugal Verdediger Pepe 2007 FC Porto
4 Spanje Verdediger Sergio Ramos 2005 Sevilla FC
5 Turkije Middenvelder Nuri Şahin 2011 Borussia Dortmund
6 Duitsland Middenvelder Sami Khedira 2010 VfB Stuttgart
7 Portugal Middenvelder Cristiano Ronaldo 2009 Manchester United FC
8 Brazilië Middenvelder Kaká 2009 AC Milan
9 Frankrijk Aanvaller Karim Benzema 2009 Lyon
10 Duitsland Middenvelder Mesut Özil 2010 Werder Bremen
11 Spanje Middenvelder Esteban Granero 2009 Eigen jeugd
12 Brazilië Verdediger Marcelo 2006 Fluminense FC
13 Spanje Doelman Antonio Adán 2010 Eigen Jeugd
14 Spanje Middenvelder Xabi Alonso 2009 Liverpool FC
15 Portugal Verdediger Fábio Coentrão 2011 SL Benfica
16 Turkije Middenvelder Hamit Altintop 2011 FC Bayern München
17 Spanje Verdediger Álvaro Arbeloa 2009 Liverpool FC
18 Spanje Verdediger Raúl Albiol 2009 Valencia CF
19 Frankrijk Verdediger Raphaël Varane 2011 RC Lens
20 Argentinië Aanvaller Gonzalo Higuaín 2007 River Plate
21 Spanje Aanvaller José María Callejón 2011 RCD Espanyol
22 Argentinië Aanvaller Ángel Di María 2010 Benfica
24 Frankrijk Middenvelder Lassana Diarra 2009 Portsmouth FC